Menyedihkan, 11 Ekor Gajah Mati di Aceh Selama 2018

BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mencatat 11 gajah ditemukan mati di berbagai wilayah di Provinsi Aceh sepanjang 2018.

“Sepanjang 2018, ditemukan 11 gajah mati. Kematian gajah tersebut karena berbagai sebab,” kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Minggu (6/1).

Dari 11 temuan gajah mati tersebut, kata Sapto, tiga di antaranya mati akibat konflik dengan manusia, tiga karena perburuan, dan lima gajah lainnya mati karena alami.

Menurut Sapto, angka kematian gajah tersebut menurun dibanding 2017. Di mana pada 2017, ada 13 kematian gajah. Tujuh di antara mati karena konflik, serta tiga gajah lainnya mati karena perburuan dan tiga lainnya mati karena alami.

Sedangkan wilayah kematian gajah, terbanyak ditemukan di Kabupaten Aceh Timur dengan jumlah sebanyak empat kasus. Kemudian, Kabupaten Aceh Besar tiga kasus.

Serta di Kabupaten Bener Meriah dua kasus, di Kabupaten Pidie satu kasus, dan Kabupaten Pidie Jaya satu kasus, kata Sapto Aji Prabowo. Sapto Aji menambahkan, kasus kematian gajah yang menjadi sorotan yakni gajah jantan jinak dan terlatih di Aceh Timur. Gajah jantan bernama Bunta ditemukan mati karena diracun serta gading hilang dipotong.

Serta kasus kematian gajah yang terakhir, gajah jantan liar yang bernama Bongkok di Kabupaten Bireuen. Gajah jantan ini mati dalam kondisi gading sudah diambil orang tidak dikenal.

“Kasus kematian di Kabupaten Bireuen ini sudah dilaporkan kepolisian. Laporan ke polisi selain kematian gajah, juga karena gadingnya hilang,” pungkas Sapto Aji Prabowo.

Adapun sebelumnya, gajah bernama Bongkok ditemukan pada 27 Desember lalu. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan gajah tersebut diduga mati karena infeksi. “Diagnosa awal penyebab kematian hasil nekropsi tim dokter karena infeksi sekunder dari luka diderita, baik luka terbuka maupun fraktur di kaki belakang kiri,” ungkap Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo.

Menurut Sapto Aji, kepastian penyebab kematian akan didapat dari hasil uji laboratorium forensik terhadap sampel organ dalam dan sisa makan di limpa, usus, dan paru dari bangkai gajah tersebut. “Gajah yang ditemukan mati ini pernah diobati tim dokter BKSDA Aceh dan FKH Unsyiah karena menderita luka di selakangan dan bawah ekor akibat perkelahian dengan gajah liar lain,” sebut Sapto Aji.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/208475-menyedihkan-11-ekor-gajah-mati-di-aceh-selama-2018

Leave a Comment